Senin, 18 Juli 2011

Satuan-Satuan Dalam Militer


Satuan-satuan dalam militer bukanlah hanya sekedar pembagian. Namun satuan-satuan ini berguna dalam pengontrolannya di medan peperangan. Tiap-tiap unit ini pun masing-masing memiliki tugas dan ruang lingkup operasinya sendiri, dan akan menciptakan keefektifan sebuah misi apabila digunakan dengan baik.


 

Contoh satuan-satuan dalam militer adalah batalyon, resimen, divisi, dll. Di topik kali ini, kita akan "mengulik" sedikit tentang unit-unit ini beserta fungsi dan ruang lingkup operasinya masing-masing.


Untuk itu, sebelum dijabarkan, ini adalah urutan beserta komandannya menurut standar NATO.

  1. Regu Tembak/Fireteam Non Commissioned Officer (NCO). Setingkat Tamtama (atau kadang Bintara).
  2. Peleton/Platoon    Platoon Leader. Pemimpin Peleton. Minimal berpangkat Letnan Dua.
  3. Kompi/Company    Dipimpin oleh perwira setingkat Kapten/Mayor.
  4. Batalyon                Dipimpin perwira menengah setingkat Letnan Kolonel/Kolonel.
  5. Resimen/Brigade    Dipimpin perwira setingkat Kolonel atau Brigadir Jenderal.
  6. Divisi/Division       Dipimpin perwira tinggi berpangkat Mayjen (atau bisa lebih).
  7. Korps/Corps           Dipimpin seorang Letjen atau lebih.
  8. Army                     Dipimpin Jenderal.
Inilah garis besar dari unit-unit militer diseluruh dunia. Kebanyakan negara (termasuk Indonesia) memiliki struktur yang sama seperti diatas. Dan walaupun terjadi perbedaan, paling hanya pada jumlah di tiap satuan.


Regu Tembak/Fireteam.


Regu Tembak (Fireteam) adalah satuan unit terkecil dalam suatu organisasi ketentaraan. Regu ini biasanya terdiri dari sekitar 3-4 orang/timnya, dan dikelompokkan kembali menjadi satu Regu (Squad).

Konsep dari Regu Tembak ini berdasarkan keperluan manuver kecil-kecilan dalam suatu operasi militer yang dijalankan oleh pasukan yang lebih besar, agar misi dapat diselesaikan secara efektif tanpa bergerak dengan formasi besar. Selain itu, konsep ini juga dipakai beberapa militer dunia untuk membentuk suatu hubungan antar sesama anggota regu, yaitu dengan membiasakan anggota regu itu untuk bekerja bahu-membahu satu sama lain.


Penciptaan sebuah Regu Tembak yang efektif sangat penting untuk menciptakan sebuah satuan militer yang profesional dan tangguh. Riset yang dijalankan U.S. Army membuktikan bahwa sebuah keefektifan tim tercipta bukan karena konsep-konsep gambaran, namun lebih kepada kemauan perorangan untuk selalu membantu anggota lain dalam regu, dan rasa tidak ingin gagal demi anggota regu. Telah terbukti pula bahwa negara-negara yang mengandalkan satuan tempur besar-besaran lebih mudah dikalahkan daripada negara yang mengandalkan manuver tim kecil.


Dalam pertempuran dan manuver, sebuah Regu Tembak dapat meliputi areal seluas jangkauan senjata atau hingga batas penglihatan mereka (sekitar 500-1500m di lanskap terbuka). Manuver Regu Tembak bervariasi tergantung keperluan, lokasi musuh, dan keadaan daerah sekitar.


Regu Tembak biasanya dipimpin oleh seorang Kopral atau setingkatnya. Kadang, Regu Tembak dapat dikurangi hingga menjadi 2 orang per tim.


Regu/Squad


Regu/Squad adalah satuan yang terdiri dari gabungan 3 atau lebih Regu Tembak. Sebuah Regu biasanya terdiri dari 6-13 orang, dan gabungan dari 3 regu atau lebih akan membentuk sebuah peleton. Sebuah Regu biasanya dipimpin oleh seorang bintara berpangkat Sersan.

Lambang NATO untuk Regu/Squad
Regu/Squad beroperasi langsung dibawah komando Peleton (dan Pemimpin Peleton tentunya), dan dapat secara mandiri beroperasi diwilayah sekitar Peletonnya. Sebuah regu pun dapat dinamakan sesuai dengan fungsinya.


Dalam TNI-AD, sebuah Regu adalah unit terkecil dalam satu Batalyon Infantri (Yonif), dan minimal terdiri atas 20 orang. Komandan Regu dalam sebuah Yonif biasanya berpangkat Sersan Dua atau Kopral Kepala senior. 
Sedangkan dalam Pasukan Khusus, sebuah Regu dipimpin oleh perwira setingkat Letnan Dua atau Letnan Satu.


Selain Regu/Squad, terdapat nama lain yang digunakan beberapa militer dunia untuk menyebut Regu, yaitu Section. Walaupun jumlah sebuah Section sama dengan jumlah sebuah Regu, namun sebenarnya, sebuah Section setingkat dengan Peleton/Platoon. Istilah ini banyak digunakan oleh negara-negara Commonwealth Inggris.

Lambang NATO untuk Section

Peleton/Platoon


Peleton/Platoon adalah satuan militer yang terdiri dari 2-4 Regu dan memiliki kekuatan sekitar 16 hingga 50 orang. Tiga atau empat Peleton biasanya digabungkan untuk membentuk sebuah Kompi.

Lambang NATO untuk Peleton
Peleton adalah satuan terkecil yang dipimpin oleh perwira (sebagai pemimpin Peleton, biasanya Letnan), dan dibantu oleh Bintara (N.C.O.). Di Jerman, sebuah Peleton dinamakan Zug, yang biasanya terdiri atas 1 Zugtrupp (regu markas peleton), dan 3 Gruppen (Regu) dengan 8 orang disetiap regunya. Berbeda dengan sistem Peleton pada biasanya yang dipimpin oleh Letnan, pada militer Jerman (Bundeswehr), pemimpin sebuah Zug diurutkan berdasarkan urutan Peleton tersebut.


Contohnya Peleton pertama dari Kompi (Kompanie) "A" dipimpin oleh seorang perwira Kompi (Kompanieoffizier, umumnya Oberleutnant) dengan bantuan NCO senior Master Sergeant (Hauptfeldwebel) sebagai asistennya. Sementara Peleton kedua dan ketiga dipimpin oleh Hauptfeldwebel dengan Sersan (Feldwebel) sebagai asisten.


Sementara di Indonesia sendiri, sebuah Peleton dipimpin oleh Dan Ton (Komandan Peleton) yang berpangkat Letnan Dua seperti pada umumnya. Posisi sebagai Dan Ton biasanya adalah penugasan pertama bagi seorang perwira yang baru lulus dari Akademi Militer (TNI-AD) dan Akademi Angkatan Laut (TNI-AL cabang Marinir).


Kompi/Company


Kompi/Company adalah sebuah satuan militer yang biasanya terdiri atas 80-200 personil, dan dipimpin oleh perwira setingkat Kapten atau Mayor. Kebanyakan Kompi terdiri atas tiga hingga lima Peleton, walaupun setiap negara memiliki standarnya sendiri-sendiri. Kompi dapat dikelompokkan kembali untuk membentuk sebuah Batalyon.


Lambang NATO untuk Kompi

Sebuah Kompi terdiri atas 3-6 Peleton. Kompi infantri standar di Amerika Serikat memiliki 3 buah peleton senapan dan 1 buah peleton senjata berat, sementara kompi satuan infantri mekanik (Mechanized Infantry) biasanya terdiri atas 3 peleton senapan dengan sebuah Command Element (Elemen Komando; Pimpinan Kompi).


Dalam organisasi TNI-AD, sebuah Kompi dipimpin oleh seorang Komandan Kompi (Dan Ki) sesuai standar NATO, yaitu seorang Kapten. Dalam sebuah Batalyon Infantri, terdapat tiga macam Kompi yang masing-masing memiliki tugas dan keperluannya masing-masing. Tiga kompi tersebut adalah Kompi Senapan (Kipan), Kompi Markas (Kima), dan Kompi Bantuan (Kiban). Kipan dan Kiban disiapkan untuk operasi lapangan, hanya saja, persenjataan Kiban lebih berat dari Kipan, yaitu Senapan Mesin Sedang, dan Mortir.


Selain itu, dalam TNI-AD juga terdapat beberapa Kompi berdiri sendiri. Kompi berdiri sendiri adalah sebuah Kompi mandiri yang tidak terikat pada Batalyon, tetapi langsung dibawah Divisi, Komando Teritorial, atau Balakpus TNI-AD. Contoh dari Kompi semacam ini adalah Kompi Raider di Kodam Iskandar Muda.


Batalyon


Batalyon adalah sebuah unit militer yang terdiri atas 300-1500 personil (terdiri atas 2 hingga 7 buah Kompi), dan dikomandani oleh seorang perwira sepangkat Letnan Kolonel atau Kolonel. 2-7 Batalyon dapat dikelompokkan kembali membentuk sebuah Resimen/Brigade.

Lambang NATO untuk Batalyon

Penanaman definisi "Batalyon" bervariasi tergantung negara dan organisasi ketentaraannya. Contohnya ada negara yang menggunakan kalimat "Batalyon" untuk satuan infantri, namun memanggil satuan setingkat Batalyon lain yang berbeda jenis (misal satuan lapis baja) dengan sebutan Squadron atau malah langsung melompat ke Resimen. Hal tersebut dipengaruhi oleh tipe dan cara kerja operasionalnya.


Pada umumnya, sebuah Batalyon adalah satuan terkecil yang dapat bekerja secara mandiri (tidak terlalu terikat pada satuan yang lebih besar). Batalyon biasanya terdiri atas 3-4 Kompi Senapan, dan 1 Kompi Markas. Namun, hal ini dapat berbeda-beda sesuai dengan organisasi pasukan negara tersebut.


Resimen/Brigade


Resimen/Brigade adalah sebuah satuan yang cukup besar dalam sebuah organisasi militer. Terdiri dari sekitar 2000-5000 personil, sebuah Resimen umumnya terdiri atas beberapa Batalyon, Skuadron, atau Battery sesuai dengan jenis operasional satuannya. Resimen dipimpin oleh perwira berpangkat Letnan Kolonel, Kolonel, atau Brigadir Jenderal.

Lambang NATO untuk Resimen
Sebuah Resimen dapat dibedakan menjadi dua bagian. Bagian pertama dapat menjadi bagian administratif, sementara bagian kedua adalah satuan tempur lapangan. Bagian administratif sebuah Resimen mengurus bagian macro-management seperti perekrutan tentara dan pelatihan, dan bagian satuan tempur lapangan mengoperasikan unit-unit setingkat Batalyon dalam sebuah operasi militer. Dalam hal ini, terlihat bahwa sebuah Resimen bertanggungjawab atas pelatihan dan perekrutan prajurit baru.


Sebuah Resimen dapat disamakan dengan Brigade tergantung sistem dari negara yang berlaku, seperti Indonesia yang menggunakan istilah Brigade untuk satuan-satuan setingkat Resimennya. Beberapa Resimen dapat dikelompokkan menjadi sebuah Divisi.

Lambang NATO untuk Brigade

Dalam sistem TNI-AD, sebuah Brigade Infantri (Brigif) dapat bekerja sendiri lengkap dengan unsur Banpur (Bantuan Tempur) dan Banmin (Bantuan Administrasi). Koordinasi kedua badan tersebut berada dibawah komando unit tersendiri, yaitu Detasemen Markas yang dipimpin oleh Komandan Detasemen Markas (Dandema).



Divisi/Division


Divisi/Division merupakan satuan tempur militer yang berkekuatan penuh dan mampu menjalankan operasinya sendiri tanpa perlu bantuan dari satuan lain. Hal ini dikarenakan sebuah Divisi biasanya sudah memiliki elemen-elemen tempur, administrasi, suplai, dan bantuannya sendiri, sehingga menjadikannya unit Self Sustaining terkecil dalam suatu organisasi militer.
Lambang NATO untuk sebuah Divisi.

Sebuah Divisi terdiri atas 10.000-15.000 tentara yang dibagi menjadi beberapa Resimen atau Brigade, dan apabila Divisi dikelompokkan, maka akan terbentuk sebuah Korps. Sebuah Divisi dapat membagi unit-unitnya dalam suatu satuan organik sesuai dengan keperluan operasi. Sebuah Divisi dipimpin oleh seorang Mayor Jenderal, atau bahkan Jenderal.

Divisi memiliki cukup banyak satuan-satuan organik yang mampu menjalankan suatu operasi independen. Biasanya, organisasi sebuah Divisi memiliki satu sampai empat Brigade tempur didampingi Resimen atau Brigade bantuan, beserta beberapa Batalyon yang memiliki tugas khusus seperti Logistik, Zeni Tempur, dan lain-lain. Di beberapa militer dunia, kekuatan sebuah Divisi memiliki standar dan kriterianya masing-masing, disesuaikan oleh prioritas tiap-tiap Divisi.


Korps/Corps

Korps/Corps adalah sebuah satuan militer yang terdiri dari 2 Divisi atau lebih. Sebuah Korps dipimpin oleh seorang Letnan Jenderal atau Jenderal. Penomoran Korps menggunakan angka Romawi sesuai standar NATO.

Lambang NATO untuk Korps.

Karena terdiri atas minimal 2 divisi, sebuah Korps dapat memiliki sekitar 20 ribu hingga 50 ribu personil. Tetapi, divisi-divisi dalam sebuah Korps tidak bergerak secara bersama-bersama melainkan bergerak sendiri-sendiri. Hal ini dikarenakan sebuah Divisi telah mampu menjalankan operasinya secara standalone, sehingga, tidak seperti Resimen dalam sebuah Divisi yang mempunyai satu tugas, Divisi dalam sebuah Korps telah memiliki tugas masing-masing. Fungsi sebuah Korps adalah untuk menggabungkan Divisi-Divisi agar tidak tersebar.

Walaupun begitu, ada juga Korps di militer negara lain yang bekerja bersama-sama dan mempunyai satu tugas. Misalnya United States Marine Corps (USMC), Korps Marinir TNI-AL, dan Korps ke-30 Inggris pada Perang Dunia II.


Army

Kata Army atau 'Tentara/Pasukan' dapat berarti Pasukan Lapangan (Field Army), yaitu sebuah organisasi tempur dalam peperangan, atau dapat berarti ketentaraan (Army), yaitu suatu organisasi militer yang memiliki prajurit profesional dan melayani sebuah negara. Disini, yang akan dibahas adalah Pasukan Lapangan (Field Army).

Field Army (atau Army saja disini) adalah satuan yang lebih besar dari Korps dan Divisi. Sebuah Pasukan memiliki lebih dari 2 Korps, dan memiliki sekitar 50 ribu sampai 200 ribu prajurit. Army dikomandani oleh Jenderal.

Lambang NATO untuk Field Army

Sebuah Field Army standar NATO memiliki sebuah markas dan mengkomandoi sekitar 2 Korps, yang dibawahnya memiliki beberapa Divisi. Pertemputan setingkat Army dilakukan dengan mentransfer Divisi dan bantuan dari satu Korps ke yang lain untuk memaksa musuh mencapai titik terlemah.

Field Army adalah satuan tempur terbesar di dalam medan peperangan. Salah satu contoh Field Army adalah 3rd Army Patton pada Perang Dunia II.